Belajar Street Photography sambil Ngopi #2 : Ngobrol Bareng Genpi

by - 06.45

Demi mengejar likes atau menjadi lebih hits, butuh effort untuk mengedit foto agar terlihat menarik. Beragam aplikasi edit foto terpasang di menu smartphone meskipun kapasitas RAM hampir menipis. Aplikasinya mulai dari yang bisa meniruskan pipi hingga merubah wajah menjadi mulus tanpa noda sekalipun. Terkadang satu foto bisa menumpuk beberapa filter. Dan pastinya dibalik foto yang sempurna ada perasaan bangga dan senang. 

Berbicara mengenai foto, tidak lepas dari cara pengambilannya atau yang biasa disebut angle. Membutuhkan beberapa kali jepretan untuk menghasilkan foto yang kece dan siap diupload di media sosial. Alat yang digunakan pun juga menunjang dalam pengambilan gambar. Apalagi cahaya juga berpengaruh di dalamnya. 

Untuk menambah dan memperkuat ilmu fotografi, saya tertarik mengikuti acara yang diadakan oleh Genpi Jateng kemarin Jumat (27/10/2017). Acara kedua yang bertajuk Street Photography "Mengabadikan Cerita dengan Kamera" yang bertempat di Tekodeko Koffiehuis. Dari tema yang dipilih sudah pasti akan menarik tukang foto dengan berbagai senjatanya. Minder? Sedikit. Tapi bodo amat. Saya tetap menggenggam niat yang sudah dibungkus rapi dari rumah-mencari ilmu.

Yang membuat saya tertarik lagi, di acara ini tidak diwajibkan membawa kamera DSLR dan sejenisnya. Namun peserta boleh membawa kamera handphone juga. 



dok.pri. 


Speaker acara Ngopi #2 : Ngobrol bareng Genpi kemarin seorang fotografer company profile, Vega Viditama. Selain materi yang diberikan waktu Jumat sore minggu lalu, seluruh peserta diajak berkeliling Kawasan Kota Lama Semarang untuk hunting foto yang nantinya akan dibedah bersama. Berhubung hujan deras, kami diminta untuk bersabar dan mendengarkan penjelasan sedikit dari pemandu mengenai sejarah Kota Lama. FYI Taman Sri Gunting yang bersebelahan dengan Gereja Blenduk dulunya merupakan tempat pemakaman orang Belanda. Namun saat ini, tidak perlu cemas karena pemakaman tersebut sudah dipindahkan. Kini disulap menjadi Taman yang lumayan yoi untuk berteduh dan sedikit relax

Mas Vega Viditama dari kejauhan ehehe
dok.pri. 

Pemandu dan Mas Vega
dok.pri. 

Hujan nampaknya sudah bersahabat, and here we goooo.... Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A diberikan kesempatan untuk mengeksplore bagian Taman Sri Gunting dan sekitarnya selama 15 menit dan kelompok B menyusuri bagian Kepodang yang dulunya sering dijadikan tempat sabung ayam. Saya, masuk dalam kelompok B. Menurut pemandu (entah lupa namanya) lokasi Kepodang ini sering dijadikan destinasi utama wisatawan lokal maupun mancanegara bahkan fotografer juga. Di lokasi ini pernah dijadikan setting film Ayat Ayat Cinta lho. 

dok.pri. 
dok.pri. 
Bu Widi in frame
dok.pri. 
dok.pri. 
Sisa sisa syuting film Ayat-Ayat Cinta
dok.pri. 


Setelah kami dibebaskan berkeliaran di Kepodang, waktunya bergantian mengeksplorasi bagian Taman Sri Gunting. Mungkin karena sudah kelelahan saya, Mba Wida, dan Bu Widi (kenalan baru di acara Ngopi #2) hanya duduk duduk di Taman sambil menunggu waktu yang ditentukan pemandu. Ehehe

Jam lima sore tepat, seluruh peserta kembali ke cafe. Beberapa dari peserta Ngopi #2 diminta untuk mengirimkan hasil foto ke email Mas Vega untuk dibahas bersama. Satu persatu hasil foto sudah terpampang di pojok tembok cafe yang berlantai dua ini. Menurut Mas Vega, Street Photography  memang susah susah gampang. Perlu kesabaran tingkat dewa untuk mendapatkan moment realnya.  Pengertian Street photography yang saya tangkap dari materi kemarin yaitu pengambilan gambar yang menunjukkan realitas yang terjadi tanpa dipose khusus.

Selesai membedah foto, peserta juga diedukasi cara mengedit foto menggunakan aplikasi Snapseed. Aplikasi tersebut terbilang ramai diunduh pengguna smartphone dan tidak banyak filter yang membuat foto tidak lebay editannya.

Yang membuat saya termotivasi setelah mengikuti acara ini dan selalu terngiang di kepala saya (hingga kini), seperti yang diucapkan Mas Vega "Maksimalkan dengan alat yang kita punya. Jangan sampai alat yang membatasi diri kita"


You May Also Like

0 komentar