Mari Piknik..
Sudah lama kami
merencanakan liburan ini. Tapi ada saja yang mengganggu kesempatan emas ini.
Berawal dari Wisma Teratai. Kami berempat dipertemukan. Awalnya aku mengenal
lebih dulu sosok perempuan kembar yang memiliki kepribadian berbeda. Evanti
& Evinta namanya. Berhubung aku sama Eva satu kelas jadi aku lebih akrab
dengannya. Dan tidak sengaja kami satu kos waktu itu. Lama kelamaan aku
mengenal Caca perempuan bertubuh kecil tapi untuk urusan romansa, dia paling
jago (menurutku) diantara kami berempat.
Sempat di siang bolong
kami merencanakan untuk saling berkunjung kerumah masing – masing. Namun itu hanya sebuah wacana, sampai – sampai
aku memutuskan untuk pindah kos pada awal semester 5. Sebelumnya aku juga
sempat main kerumah kembar. Waktu itu Eva ada keperluan untuk mengantarkan
surat ke mamahnya. Dan aku berhasil tergoda ajakannya. Satu tahun aku pindah
kos rencana itu juga belum terlaksana. Entah kenapa aku juga heran. Sehingga
memasuki semester tua Kembar & Caca ikutan pindah. Mereka bertiga tetap
satu kos.
Di sela – sela jam
perkuliahan, Eva sempat nyeletuk kalo dia akan pergi ke Jepara, kerumah Caca.
Aku langsung menanyakan, “kau tidak ingin mengajakku?”. Sempat berdebat kecil
dengannya tetep hasilnya aku ikut.
Jumat, 14 November 2014
kami sepakat untuk meluncur ke Jepara. Paginya Evi & Caca berangkat duluan,
karena sore harinya aku masih ada kuliah. Okebaiklah... walopun ngga bareng
yang penting nyampe tujuan. Kuliah sore selesai dan hujan membasahi wilayah
Semarang. Jas hujan tidak ada dibagasi motor, akhirnya aku meminta tolong Eva
untuk menjemput dan meminjamiku jas hujan sekalian langsung berangkat. Sampai
di kos langsung packing dan siap
berangkat. Kali ini aku yang memegang kendali untuk menempuh perjalanan ke
Jepara. Deg – deg’an pasti, karena kami perempuan dan harus menerjang jalanan
malam – malam yang disertai hujan. Sampai di Jepara sekitar pukul 08.30 WIB.
Kami langsung bersalaman dengan orangtua Caca.
Siang hari kami
memutuskan untuk pergi ke Pulau Panjang. Jangan khawatir untuk biaya transport
ke sana. Cukup membayar Rp. 15.000,- / orang dengan menaiki perahu yang ada di
Pantai Bandengan. Perjalanan ditempuh sekitar 30 menit. Untuk mengelilingi
pulau tersebut cukup menambah biaya sebesar Rp. 5.000,- tapi waktu itu kami
tidak mau karena ingin cepat sampai di lokasi. Sampai di lokasi untuk masuk ke
dalam dikenakan biaya Rp. 3.000,- / orang. Murah sekali bukan?
Sayang... waktu kami
dibatasi karena hari sudah sore. Disana hanya boleh menikmati selama 30 menit.
Tak apalah... yang penting kami menikmati liburan kecil ini. Anginnya begitu
kencang. Tujuan utama kami ke arah dermaga. Berkali – kali kami mengabadikan
moment tersebut lewat jepretan sebuah kamera hape. Foto memang yang bisa
menceritakan ribuan hal. Siapa tau bisa jadi bahan cerita untuk anak cucu.
Pulau ini masih butuh perawatan yang ekstra agar menjadi wisata lokal yang
menarik. Sampah masih berserakan dimana – mana. Khususnya di tepi pulau.
Sedikit merusak pandangan. BUANG SAMPAH SEMBARANGAN ITU GAK ASIK! Ayolah...
kita sebagai generasi penerus tetap menjaga dan sadar akan kebersihan... .
Memasuki
area Pulau Panjang
Di
atas dermaga dan sampah merusak pandangan
Bahagianya
kita... J
2 komentar
wah pengin ke pulau panjang lagi
BalasHapusUsahain dong nyari tanggal mainnya
Hapus